HideousGrain

Dalam dunia di mana era antar bintang telah membawa harapan sekaligus kekecewaan, Michael Fang bermimpi menjadi seorang Lord di Hamparan Asal yang misterius.

Dia mendambakan untuk menjelajahi reruntuhan kuno dari peradaban yang telah jatuh dan membangun wilayah yang dicintai serta didukung oleh rakyatnya.

Namun, aspirasinya hancur ketika dia menyadari bahwa dia tidak istimewa dan hanyalah seorang anak biasa di dunia yang penuh dengan keajaiban surgawi.

Sampai akhirnya dia menemukan Gerbang yang mengarah ke Hamparan Asal, sebuah alam misterius yang menjanjikan untuk mengubah segalanya yang dia pikir dia tahu tentang dirinya dan takdirnya.

Dengan kekuatan yang baru ditemukan dan tekad yang tak tergoyahkan, Michael berjanji untuk mengubah kemalangannya menjadi peluang, tidak peduli seberapa berbahaya jalannya.

"Saksikan, dan saksikan saat aku mengekstrak segalanya!"

Ikuti perjalanan Michael Fang melalui Hamparan Asal saat dia menghadapi rintangan dan musuh demi mencapai impiannya dan menjadi Supreme Lord yang selalu menjadi takdirnya.

Supreme Lord: Aku Bisa Mengekstrak Segalanya!

Michael menghabiskan waktu lama mengatur ruang penyimpanan dalam Rune Perangnya.


Karena tingkat penyempurnaan Rune Perangnya meningkat banyak dibandingkan saat terakhir dia meninggalkan Hamparan Asal, lebih mudah untuk mengisinya dengan lebih banyak barang. Namun, dia memiliki begitu banyak barang untuk dijual sehingga dia harus menggunakan keterampilan Tetris profesionalnya untuk memasukkan sebagian besar barang ke dalamnya.


"Aku akan kembali sebelum penghalang perlindungan menghilang," Michael berjanji dengan tulus kepada rakyatnya saat Gerbang Runik muncul di sampingnya.


Ini adalah hari ke-9 Michael di dalam Hamparan Asal, dan tidak lama lagi penghalang perlindungan akan menghilang. Penghalang perlindungan bertahan selama 10 hari, tetapi biasanya tidak tepat selama keseluruhan durasi sepuluh hari. Kadang-kadang, penghalang perlindungan akan menghilang beberapa jam lebih awal, kadang bertahan sehari penuh lebih lama.


Jaringan Bartholomew