HideousGrain

Dalam dunia di mana era antar bintang telah membawa harapan sekaligus kekecewaan, Michael Fang bermimpi menjadi seorang Lord di Hamparan Asal yang misterius.

Dia mendambakan untuk menjelajahi reruntuhan kuno dari peradaban yang telah jatuh dan membangun wilayah yang dicintai serta didukung oleh rakyatnya.

Namun, aspirasinya hancur ketika dia menyadari bahwa dia tidak istimewa dan hanyalah seorang anak biasa di dunia yang penuh dengan keajaiban surgawi.

Sampai akhirnya dia menemukan Gerbang yang mengarah ke Hamparan Asal, sebuah alam misterius yang menjanjikan untuk mengubah segalanya yang dia pikir dia tahu tentang dirinya dan takdirnya.

Dengan kekuatan yang baru ditemukan dan tekad yang tak tergoyahkan, Michael berjanji untuk mengubah kemalangannya menjadi peluang, tidak peduli seberapa berbahaya jalannya.

"Saksikan, dan saksikan saat aku mengekstrak segalanya!"

Ikuti perjalanan Michael Fang melalui Hamparan Asal saat dia menghadapi rintangan dan musuh demi mencapai impiannya dan menjadi Supreme Lord yang selalu menjadi takdirnya.

Supreme Lord: Aku Bisa Mengekstrak Segalanya!

"Totalnya 39,954,350$. Apakah Anda ingin membayar semuanya sekaligus, atau menggunakan sistem cicilan Kartu Keanggotaan Bartholomew Emas Anda, Tuan?" tanya petugas dengan hati-hati sambil memandang pria muda berkepala plontos di depannya.


"Saya akan bayar penuh," jawab Michael sambil menggaruk kepala plontosnya.


Ekspresinya berubah saat ia mengingat bahwa tidak ada lagi rambut di kepalanya, lalu ia menghela napas.


'Berapa lama sebelum rambutku tumbuh kembali? Setidaknya kembalikan alisku…'


Michael menggerutu dalam hati, lalu meninggalkan Rumah Sihir begitu pembelian selesai.


Dia menghabiskan sebagian besar kekayaannya dalam satu perjalanan belanja, tetapi dia masih merasa paling kesal dengan kehilangan rambutnya daripada saldo banknya yang berkurang.


Uang yang dia habiskan hanya digunakan untuk wilayah dan para pengikutnya. Michael sudah memiliki cukup Artefak dan teknik yang luar biasa untuk saat ini, jadi dia tidak merasa perlu membelanjakan untuk dirinya sendiri.


Bola Permusuhan