Mata Michael terkunci pada pesawat luar angkasa dan area dermaga di belakang siswa serta guru lainnya. Matanya bersinar terang, menunjukkan kegembiraannya.
Pesawat luar angkasa itu menjulang di depannya dengan anggun. Bentuknya yang ramping dan memanjang memancarkan keanggunan serta kekuatan. Pesawat itu menyerupai anak panah perak yang kokoh dengan sayap melengkung indah di sisinya. Imajinasi Michael menjadi liar, menggambarkannya sebagai kombinasi peluru dan pesawat terbang, dirancang untuk kecepatan dan kelincahan. Dia terkekeh kecil memikirkan hal itu dan terus mengagumi karya seni yang luar biasa ini.
Permukaan pesawat luar angkasa perak itu halus dan reflektif, hampir seperti logam yang dipoles. Bagian belakang pesawat luar angkasa memiliki mesin-mesin kuat yang memancarkan cahaya lembut yang berasal dari energi asal.