Turunnya Surga

Sebelum Michael menyadari apa yang terjadi, lengannya sudah sembuh, begitu juga dengan gendang telinganya.

Maria melepaskan wajahnya dan berbalik untuk fokus pada pasien yang terluka parah sekali lagi. Sementara itu, Michael menatap Maria, tenggelam dalam pikirannya.

Dia menghabiskan satu atau dua detik dalam kebingungan sebelum dia kembali sadar.

"Membantumu? Bagaimana caranya?" Michael bertanya.

Maria tidak menoleh dari pasien dan terus merawat luka-luka mereka.

"Aku tidak dapat menyembuhkan semua orang sekaligus. Aku akan fokus pada yang sekarat...," dia bergumam sambil mengertakkan gigi, "Aku ingin kau membekukan luka-luka yang terluka parah untuk memberiku lebih banyak waktu. Setelah itu, pindahkan mereka yang luka-lukanya paling parah lebih dekat kepadaku."