White Rose (2)

"Aku mencintaimu, pergi, hatiku percaya,

Sebuah paradoks dari daun-daun yang kusut,

Dengan setiap kata, aku mendorongmu pergi,

Berharap kau akan memilih untuk tetap."

Suara Juni muncul seperti bisikan, lembut namun kuat. Suara itu membawa berat kesedihan dan kerinduan, dan kerumunan penonton terpana melihat penampilannya yang penuh perasaan seakan menembus jiwa dari lagu tersebut.

Ketika bagian reff lagu mendekat, suara mereka bersatu dalam paduan yang harmonis, mengirimkan getaran ke tulang punggung para penonton.

"Aku mencintaimu, pergi; aku tidak mencintaimu, jangan pergi.

Mulutku mengeluarkan kebohongan dari khayalan.

Janji-janji terurai, permainan rapuh yang kita mainkan,

Aku tidak mencintaimu, jangan pergi, jangan biarkan ini menghilang."

Jisung dan Zeth melangkah ke depan, gerakan mereka selaras saat mereka menari di tengah panggung. Koreografi mereka yang mencerminkan menciptakan simfoni visual yang menawan, memukau penonton.