Juni tidak bisa menahan tawanya lagi. Dia tidak bisa membayangkan petugas kebersihan menjadi anggota boyband dan membawakan lagu-lagu imut di depan kerumunan sama sekali.
Pak Klin menatap tajam pada Juni sebelum menggerakkan pel, menggoyangkan pinggulnya saat melakukannya. Mata Juni terbelalak kaget saat melihat kepolosan yang luar biasa dari petugas kebersihan itu. Rasanya menyakitkan untuk ditonton.
Namun, Juni tidak bisa menyanggahnya.
Pak Klin sebenarnya bagus dalam hal ini. Matanya berbinar saat menari dengan pelnya, dan tampaknya gerakan serta ekspresi imut itu alami baginya.
Dia pasti tidak berbohong, lalu.
"Ini adalah rahasia yang sudah lama aku simpan," kata Pak Klin. "Terkadang aku merindukannya, tapi pada akhirnya, hasratku untuk kebersihan yang menang."
"Kamu—bagaimana kamu bisa melakukan itu?" Juni tergagap, terlihat ketakutan.
Pak Klin menyeringai saat meletakkan pelnya. "Apakah kau ingin aku mengajarimu?"