Jisung memandang Juni dengan mata lebar dan penuh kilau.
"Kamu menyembunyikan kemampuan aslimu, kan? Kamu sebenarnya sangat pintar, tapi kamu ingin menunjukkan kepada orang-orang yang meremehkanmu bahwa mereka seharusnya tidak berbicara buruk tentang orang lain karena nilai mereka! Benar begitu?" dia bertanya dengan bersemangat.
Juni tertawa kecil saat dia bangkit dari sofa.
"Ini bukan manga atau anime, Jisung. Aku bukan semacam protagonis," jawab Juni.
Jisung mengerucutkan bibirnya. "Kamu adalah protagonis di hatiku."
"Ya ampun," Jaeyong tertawa kecil. "Kamu mengatakan hal yang sama dengan Tujuh."
Jisung menoleh ke arah Jaeyong. "Jangan samakan aku dengan orang bodoh itu!"
"Wah, Jisung benar-benar mengutuk seseorang?" Ren bertanya dengan mata lebar.
Juni menggelengkan kepalanya sambil mendengarkan canda tawa mereka. "Aku mau ke kamar sekarang," katanya.
"Kita punya acara musik lagi besok, jadi sebaiknya kita istirahat."