"Pastikan untuk berkunjung lagi," kata Nenek, sambil memegang kedua bahu Juni, memberikan sedikit tekanan lembut.
"Akan dilakukan," kata Juni, meskipun dia tidak yakin kapan mereka akan punya waktu istirahat selanjutnya.
Juni melirik ke belakang Nenek dan melihat Minjun, yang sedang menunduk.
"Aku juga minta maaf," tambah Juni. "Aku tidak bisa berbicara dengan Minjun dengan baik."
Nenek tersenyum sedih. "Tidak apa-apa, sayang. Setidaknya kamu sudah mencoba."
"Hubungi aku jika ada masalah dengan apapun," kata Juni.
"Oh, aku tidak ingin merepotkan," kata Nenek. "Fokus saja pada pekerjaanmu. Aku tahu kamu sangat sibuk."
"Tidak masalah," Juni tersenyum. "Hubungi saja aku, ya? Aku pasti akan mengajarkan anak kecil itu jika dia membuat masalah."
Nenek tertawa meskipun ada kekhawatiran di matanya. "Baiklah, segera berangkat sekarang. Aku yakin teman-teman se-timmu menunggumu! Pastikan mereka mencicipi lauk yang sudah aku siapkan."