Ketika Petir dengan cepat turun dari langit satu demi satu, perlombaan kecepatan mantra untuk bertahan hidup terjadi di tanah. Clackers yang berevolusi berusaha menjaga pertahanan mereka tetap utuh, sementara Lith mengerahkan upaya yang sama besar untuk menghancurkannya.
Meski Lith sendirian, pertarungan berlangsung seimbang. Petir bukan satu-satunya ancaman, ada juga gelombang kejut yang dihasilkannya. Praetorians kini buta, tuli, dan terluka parah.
Tidak seperti ratu mereka, mereka tidak mampu menggunakan sihir cahaya untuk menyembuhkan diri sendiri. Selain itu, dengan mengikuti naluri mereka, mereka melindungi ratu mereka sebaik mungkin. Lith mengeksploitasi situasi itu, fokus pada satu musuh pada satu waktu, membuat musuh lain tidak terlindungi setiap kali kilatan petir menyambar.