Lantai Pertama (Bagian 2)

'Mengunjungi ruangan ini sudah merupakan intipan kecil. Siapa yang tahu kapan kita benar-benar akan mendapatkannya? Jika ini semua yang bisa dilakukannya, maka ini cukup buruk.' Pikirnya.

"Setuju." Lith menjawab.

"Fusi Pikiran, ingat?" Dia menambahkan sebagai tanggapan atas keterkejutannya.

Solus merasa bodoh sesaat, lalu dia memiliki ide gila yang membuat kulit Lith merinding. Dia memfokuskan pada sebuah kerikil kecil di tengah jalan, menggunakan sihir roh untuk menggerakkannya. Lith bisa merasakan sulur-sulur mana-nya bergerak melalui udara, melilit batu tersebut.

Memindahkannya seberat gajah. Lith mencoba serangkaian mantra Sihir Harian juga sebelum menyerah. Api hanya menghitamkan titik sebesar kepala jarum, air tidak dapat membekukannya bahkan dengan cuaca yang sudah dingin dan sihir tanah tidak berhasil memecahkannya.

"Ini tidak ada gunanya. Ya, kita bisa menggunakan sihir bahkan dari jauh ini, tetapi efeknya dapat diabaikan. Kecuali..."