Gala (Bagian 1)

"Sikap yang cukup berani untuk seseorang yang hampir dikalahkan oleh seorang pengkhianat kotor dan rakyat jelata miskin." Libea menjentikkan lidahnya dengan jijik.

"Pengkhianat dan rakyat jelata, seperti yang kamu sebut, seribu kali lebih baik daripada kamu. Aku berharap temanku Lith ada di sini. Dia sangat hebat dalam menghadapi monster, sesuatu yang masih kurang aku miliki."

Libea hendak membalas dengan tajam ketika tiba-tiba seluruh ruangan menjadi gelap dan kosong. Dia berbalik tepat waktu untuk melihat sosok bayangan dengan mata yang bersinar dengan mana biru mendekatinya.

"Yurial tersayangku, aku selalu memberitahumu untuk berpikir besar kapan pun kamu membuat sebuah permintaan. Kalau tidak, jika salah satu dari mereka menjadi kenyataan, itu lebih menjadi belas kasihan daripada kelegaan."

"Dia ada tepat di belakangmu, tentu saja." Yurial berkata dengan senyum miring.