Lowongan Pekerjaan Baru (Bagian 2)

"Jika aku bilang duduk, kamu duduk. Kamu adalah pel*cur, jadi bertingkahlah seperti itu. Kalau tidak, aku akan mengajarimu cara berpura-pura mati." Tawa gemuruh menyusul. Sebagian besar kelas benar-benar menikmati momen itu.

Tista hampir menangis, tetapi alih-alih hancur, dia berdiri lagi. Kemudian, dia menampar penyiksanya cukup keras sehingga gadis pirang itu berputar 180° sebelum jatuh di atas meja.

"Beraninya kamu!" Gadis pirang itu hendak membalas ketika sesuatu menghentikannya. Tubuhnya membeku seolah waktu telah berhenti.

'Semua sesuai rencana.' Lith tersenyum dalam hati. Dia telah memberikan Tista sebuah Ballot sebelumnya dan menyuruhnya untuk tidak memperkenalkan diri menggunakan nama keluarganya, tetapi sebagai orang biasa saja.

Dia ingin Tista merasakan akademi yang sebenarnya, tanpa perlindungan yang diberikan oleh keberadaannya.

'Tista butuh tumbuh dewasa, aku tidak bisa melindunginya selamanya. Tamparan itu benar-benar bagus. Aku bangga padanya.' Pikir Lith.