Kaduria (Bagian 1)

"Apakah sakit?" Phloria berkata sambil membelai sisi bersisik dari wajahnya. Sebuah air mata sunyi mengalir di pipinya.

"Apa?" Itu bukanlah sebuah pertanyaan. Lebih seperti cara Lith melontarkan rasa terkejutnya. Phloria tampaknya kebal terhadap niat pembunuhannya.

"Aku sangat menyesal. Aku tidak tahu bahwa kamu sedang melewati sesuatu seperti ini sendirian. Apakah sakit ketika kamu berubah bentuk?"

"Ya." Dia menjawab, terharu oleh kebaikannya. Bayangan yang mengelilingi Lith hancur, membuatnya menjadi manusia lagi.

"Aku ingat percakapan kita dengan jelas. Kamu mengatakan bahwa jika aku berpikir kamu bisa membuatku bahagia, kita akan melanjutkan dari titik itu. Aku mencintaimu, Lith dari Lutia, dan aku tahu kamu bisa membuatku bahagia. Pertanyaan satu-satunya adalah: apakah aku mampu membuatmu bahagia?"