Bayangan Mati Dua Kali (Bagian 1)

"Apakah itu benar-benar sesuatu yang bisa aku lakukan sendiri?" Lith bertanya dengan tidak percaya. "Mereka mungkin hanya manusia, tapi menghadapi satu kota penuh? Bukankah itu terlalu berat?"

"Negatif. Dengan alasan yang tidak diketahui, semua humanoid yang menghuni Kaduria tidak bisa menggunakan sihir. Kalau tidak, tentara tidak akan pernah mengirim seorang Ranger saja daripada satu batalion. Selama kamu menjaga jarak dan menghindari terkepung, itu harusnya mudah."

'Bagus untuk diketahui. Bahkan jika aku harus menghadapi beberapa penyihir lemah, itu tidak akan menjadi masalah. Tentara tidak perlu mengetahui hal itu, tentu saja.'

"Apakah aku juga harus membunuh anak-anak?" Kali ini pertanyaannya serius. Dalam pikirannya, gender, usia, dan ras tidak relevan. Hanya ada musuh dan sekutu. Namun, membunuh seseorang tanpa alasan terasa salah bahkan bagi dirinya.