Money Saving Assistant

Ini adalah kiamat. Umat manusia berada di ambang kepunahan, semua sumber daya telah habis, dan seluruh dunia berada dalam kehancuran.
Tepat saat itu, menara hitam besar dan misterius muncul di berbagai lokasi di seluruh dunia.
Di dalam menara, ada sejumlah besar sumber daya. Semakin banyak jumlah lantai dari menara, semakin banyak sumber daya yang dimilikinya. Namun, sebanding dengan itu, ada juga binatang buas yang lebih kuat melindunginya.
Satu-satunya cara bagi seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya adalah menjadi lebih kuat dan mengalahkan mereka.
Sebagai hasilnya, atas permintaan Pemerintah Federal Global, remaja yang sudah dewasa harus pergi ke menara untuk membangkitkan bakat mereka.
Liu Yan, yang telah pindah ke sini, membangkitkan bakat peringkat-SS: "Ekstraksi Tingkat Dewa."
Ekstrak kotorannya, dan tingkatkan level kekuatan peralatannya.
Ekstrak binatang buasnya, dan dapatkan sumber daya untuk naik level.
Hingga suatu hari, dia menyadari bahwa dia bisa mengekstrak statistik dan bakat dari orang lain...
Ini menandai awal dari perjalanan Liu Yan dalam panen yang tak berujung.

Menara Global: Memulai Dengan Bakat Peringkat-SS, Ekstraksi Tingkat Dewa

Wajah Kepala Sekolah Zhong Yuntian dipenuhi dengan kenangan saat dia secara perlahan menceritakan apa yang telah terjadi di masa lalu.


"Saat itu, kami baru saja menerobos, dan kekuatan kami meningkat pesat. Kami menyapu lantai kesembilan Menara. Kami semua sangat percaya diri."


"Kami berpikir bahwa meskipun bos di lantai kesembilan kuat, kami masih bisa dengan mudah menghadapinya dengan kekuatan gabungan kami."


"Namun, kami tidak menyangka bahwa paus raksasa itu begitu kuat. Hampir membunuh semua dari kami dalam satu serangan."


"Kami mengalami pukulan hebat. Baik mental maupun tubuh kami sangat terluka."


"Kemudian, kami bangkit kembali, dan kekuatan kami meningkat. Kami menganggapnya serius."


"Pertarungan itu berlangsung selama tiga hari tiga malam, dan seluruh tingkat kesembilan Menara berantakan."


"Pada akhirnya, kami menang dengan harga yang berat. Kami kehilangan seorang rekan, dan yang lainnya juga terluka parah."


Batu Asal Inti