Money Saving Assistant

Ini adalah kiamat. Umat manusia berada di ambang kepunahan, semua sumber daya telah habis, dan seluruh dunia berada dalam kehancuran.
Tepat saat itu, menara hitam besar dan misterius muncul di berbagai lokasi di seluruh dunia.
Di dalam menara, ada sejumlah besar sumber daya. Semakin banyak jumlah lantai dari menara, semakin banyak sumber daya yang dimilikinya. Namun, sebanding dengan itu, ada juga binatang buas yang lebih kuat melindunginya.
Satu-satunya cara bagi seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya adalah menjadi lebih kuat dan mengalahkan mereka.
Sebagai hasilnya, atas permintaan Pemerintah Federal Global, remaja yang sudah dewasa harus pergi ke menara untuk membangkitkan bakat mereka.
Liu Yan, yang telah pindah ke sini, membangkitkan bakat peringkat-SS: "Ekstraksi Tingkat Dewa."
Ekstrak kotorannya, dan tingkatkan level kekuatan peralatannya.
Ekstrak binatang buasnya, dan dapatkan sumber daya untuk naik level.
Hingga suatu hari, dia menyadari bahwa dia bisa mengekstrak statistik dan bakat dari orang lain...
Ini menandai awal dari perjalanan Liu Yan dalam panen yang tak berujung.

Menara Global: Memulai Dengan Bakat Peringkat-SS, Ekstraksi Tingkat Dewa

Ketika Murakami melihat kedatangan Liu Yan, hatinya dipenuhi dengan kepuasan.


Bahkan Murakami tidak menyangka bahwa Liu Yan bisa tampil begitu baik dan stabil dalam percobaan ini. Dia mendapat empat batu permata pengorbanan sekaligus dan mendapatkan hasil yang belum pernah ada sebelumnya.


Namu di permukaan, Murakami tetap tenang saat mengumumkan, "Pengumuman berikutnya, skor tertinggi untuk putaran altar rasa ini adalah 200 poin dari Liu Yan. Dia telah memperoleh batu permata pengorbanan untuk altar rasa."


Segera setelah itu, Liu Yan naik dan menerima batu permata pengorbanan sekali lagi.


Ketika para siswa di bawah panggung melihat ini, mereka semua bersorak tanpa henti.


Para siswa Akademi Mercusuar sangat senang. Tindakan Liu Yan tidak diragukan lagi membawa kemuliaan bagi Akademi Mercusuar. Mereka semua bahagia untuk Liu Yan.


Dan bahkan para siswa Akademi Berbakat perlahan mulai mengagumi Liu Yan.


Altar Terakhir