Rui dapat merasakan bahwa siswa-siswa lain tidak sekadar bertekad untuk menang sepertinya. Bagi mereka, ini hanyalah tantangan yang mustahil secara rutin; tantangan yang tidak dapat dimenangkan, dan memang tidak seharusnya dimenangkan. Rui memahami perspektif ini, tetapi dia tetap ingin memberikan segalanya.
('Bagaimana kamu bisa berkembang jika kamu tidak mendorong diri hingga batas kemampuanmu?') Dia bertanya-tanya. ('Dan apa cara yang lebih baik untuk mendorong diri dengan mencoba mencapai sesuatu yang terlihat mustahil?')