Dilewati

Rui tersenyum ringan ketika mendengar itu. Namun senyumnya membeku saat dia menyerang dengan kecepatan yang bahkan lebih besar dari sebelumnya.

BOOM!

Dia meringis kesakitan sambil meluncur menjauh.

('Seberapa besar kekuatan yang kau miliki?') Dia bertanya-tanya, terkejut. Dia bisa melihat ekspresi tegang di wajahnya, kontras dengan ekspresi kosong yang tenang sebelumnya.

Matanya membelalak.

Apakah dia baru benar-benar mulai mendorong dirinya sendiri?

Gagasan itu mengerikan.

Namun mulut Rui membelah menjadi senyuman saat dia merasakan tekad dalam sikapnya.

Dia adalah yang terkuat.

Namun, dia tersenyum.

Dia bisa merasakan tubuhnya menegang saat dia menarik energi tak terbatas dari dalam tubuh kecilnya. Itu mengguncangnya, berbeda dari pertarungan mana pun yang pernah dia alami sebelumnya, mendorongnya melewati batasnya.

Matanya membelalak.

Pupilnya membesar.

Dalam sekejap itu, waktu melambat.

Dunia menghilang.

Segalanya menghilang.

Namun, dia ada di sana.