Story Remake : BAB 2

ADA DAN TIADA: STORY MOVIE UNIVERSE (REMAKE)

EPISODE 2: BAYANGAN DI BALIK GELAP

Rumah Sakit Kurnia Abadi terasa semakin sunyi seiring berjalannya malam. Angin yang bertiup melalui celah-celah jendela menciptakan suara berdesir, seakan ada sesuatu yang berbisik di dalamnya.

Ali berdiri di ambang pintu kamar Sarah, tubuhnya kaku. Matanya tertuju pada bayangan hitam yang berdiri di belakang istrinya. Sesuatu yang tidak seharusnya ada.

Bayangan itu tampak samar, tinggi, dan kurus dengan bentuk yang tidak wajar. Wajahnya tidak terlihat jelas, hanya ada dua titik merah yang bersinar seperti mata. Sarah sendiri masih duduk di ranjang dengan tatapan kosong, seolah jiwanya sedang ditarik ke suatu tempat yang tidak bisa dijangkau Ali.

"Sarah...?" suara Ali bergetar, perlahan melangkah masuk.

Tiba-tiba, lampu di kamar itu padam seketika.

Ali merasakan sesuatu menyentuh pundaknya—dingin, seperti tangan yang sudah lama membusuk. Jantungnya berdegup kencang. Dia ingin menoleh, tapi seluruh tubuhnya menegang dalam ketakutan.

Lalu terdengar suara berbisik tepat di telinganya, suara yang berlapis-lapis, seperti ada banyak orang berbicara dalam satu waktu.

"Dia milik kami sekarang..."

Saat itu juga, lampu kembali menyala.

Ali terjatuh ke lantai, napasnya tersengal. Sarah masih di tempat tidur, tetapi kini tubuhnya bergetar hebat. Ali segera menghampiri dan mengguncang bahunya.

"Sarah! Bangun, ini aku!"

Sarah terengah-engah dan tersadar dari tatapannya yang kosong. Dia langsung memeluk Ali, tubuhnya gemetar.

"Ali... Ada sesuatu di sini... Aku merasa dia... dia ada di dalam kepalaku..."

Ali mencoba menenangkan Sarah, tapi di dalam pikirannya, dia tahu ada yang sangat salah dengan rumah sakit ini.

Di luar kamar, lorong rumah sakit semakin sunyi. Hanya ada suara langkah kaki yang bergema di kejauhan. Ali menoleh ke pintu dan melihat seseorang berdiri di ujung lorong—Suster Dara.

Dia menatap langsung ke arah Ali, tersenyum tipis, tetapi matanya kosong.

Ali menelan ludah. Ada sesuatu yang aneh dari cara wanita itu berdiri. Seakan-akan dia hanya bayangan yang tidak benar-benar nyata.

Dara lalu berkata dengan suara yang terdengar terlalu tenang untuk situasi ini.

"Pak Ali, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Istri Anda hanya butuh istirahat..."

Ali tidak bisa mempercayai suster itu. Perasaannya mengatakan bahwa rumah sakit ini menyembunyikan sesuatu.

Namun, sebelum dia sempat berkata apa-apa, lampu di lorong mulai berkelap-kelip. Seketika itu juga, suara gaduh terdengar dari ruang jenazah.

Ali menoleh ke arah suara itu—sebuah suara gedoran keras, seperti sesuatu yang berusaha keluar dari dalam ruangan.

Dara masih berdiri di tempatnya, tapi kini dia tersenyum lebih lebar, lebih tidak wajar.

"Pak Ali, saya sarankan... Jangan pernah melihat ke belakang."

Ali merinding.

Di belakangnya, dia bisa merasakan sesuatu bergerak.

(BERSAMBUNG KE EPISODE 3...)