Bab 14, Jiwa yang Direnggut

Ezra terengah-engah.

Darah mengalir dari bahunya yang tertusuk oleh tangan Dion. Namun, bukan hanya rasa sakit yang ia rasakan.

Ada sesuatu yang lebih mengerikan merayap masuk ke dalam dirinya.

Sesuatu yang gelap.

Sesuatu yang bukan dirinya.

Ezra ingin berteriak, tetapi suaranya tertahan. Tubuhnya bergetar hebat saat kesadarannya mulai memudar. Pandangannya berputar-putar, dunia terasa semakin jauh...

Sampai akhirnya—

Gelap.

Dion menyeringai.

Ia menarik tangannya keluar dari bahu Ezra, meninggalkan lubang yang mengeluarkan darah. Tetapi darah itu tidak mengalir banyak—karena sesuatu telah terjadi.

Ezra yang tadi tampak kesakitan kini berdiri diam.

Tangan-tangannya mengepal, tubuhnya kaku.

Lalu, perlahan-lahan, sudut bibirnya menarik senyum yang bukan miliknya.

Senyum Dion.

Ezra telah dirasuki.

Dion berhasil mengambil alih tubuhnya.

2

Sementara itu, Selena menjerit.

Perutnya terasa seperti dihancurkan dari dalam.

Tangannya mencengkeram perutnya yang membuncit, napasnya memburu.

Natasya berdiri di depannya, mengangkat kedua tangannya ke udara.

Wajahnya yang hancur kini dipenuhi ekspresi gila.

"Aku akan mengambilnya..." bisik Natasya, matanya berbinar liar.

Perut Selena bergetar hebat.

Bayi di dalamnya tampak meronta-ronta, seolah menolak kekuatan yang menariknya keluar.

Selena berteriak, tubuhnya bergetar.

Ia ingin melawan.

Tetapi sesuatu di dalam dirinya mulai melemah.

Mulai pudar.

Pikirannya mengabur, kesadarannya mulai menghilang.

Sebelum semuanya benar-benar gelap, ia mendengar suara Natasya tertawa.

Suara yang penuh kemenangan.

Dan saat tubuh Selena akhirnya terkulai...

Natasya masuk ke dalam dirinya.

3

Hening.

Tidak ada lagi teriakan.

Tidak ada lagi jeritan ketakutan.

Ruangan yang sebelumnya dipenuhi aura mencekam kini terasa sangat tenang.

Ezra dan Selena berdiri berdampingan.

Mereka saling berpandangan.

Lalu, mereka tersenyum.

Tetapi bukan senyum Ezra dan Selena yang sesungguhnya.

Itu adalah senyum Dion dan Natasya.

Mereka telah berhasil.

Mereka sekarang hidup dalam tubuh yang baru.

4

Selena mengelus perutnya yang kini telah rata.

"Sayang sekali..." gumamnya.

Ezra—atau lebih tepatnya, Dion—menatapnya dengan ekspresi datar.

"Tapi itu tidak penting sekarang," katanya. "Kita sudah mendapatkan apa yang kita inginkan."

Selena—atau lebih tepatnya, Natasya—tersenyum kecil.

"Kau benar..."

Mereka saling berpandangan.

Satu detik.

Dua detik.

Lalu, mereka berciuman.

Bukan ciuman penuh kasih seperti yang biasa dilakukan Ezra dan Selena.

Melainkan ciuman penuh nafsu yang lama terpendam.

Di dalam tubuh yang bukan milik mereka, Dion dan Natasya akhirnya bisa bersama kembali.

Di rumah ini.

Di tubuh ini.

Mereka akan hidup kembali.

Dan...

Ezra serta Selena yang asli—sudah tidak ada lagi.

To Be Continue...