Dunia Bawah Tanah yang Tergoncang

Olga berdiri di tengah kobaran api, sementara lidah api berwarna oranye menjilat kulitnya. Matanya berwarna darah, dan bahkan rambutnya yang berantakan di tengah gelombang panas terlihat seperti tarian api. Sebagai seorang pengendali api yang terkenal di dunia bawah tanah, Olga belum pernah merasa takut seperti ini selama tiga dekade terakhir. Terakhir kali dia merasakan ketakutan seperti ini adalah ketika dia masih remaja yang tersesat dan tak berdaya, berhadapan dengan hukum dan disiksa di balik jeruji.

Sejak saat itu, bakat api dalam dirinya terbangun dan dia menjadi Wanita Merah yang terkenal di dunia bawah tanah. Tak seorang pun berani menaikkan suara padanya, karena takut dibakar oleh api permusuhannya.

Namun saat itu juga, Olga gemetar seperti anak kecil.