Setelah sang tetua pergi, ruang rapat itu jatuh dalam kesunyian.
Han Yu menundukkan kepala, tidak tahu harus berkata apa untuk sementara waktu.
Lin Qingya juga merasa tidak nyaman dan ingin mencari topik pembicaraan, tetapi kata-kata yang muncul di pikirannya tidak mampu keluar.
Mengingat momen ketika dia mencium Han Yu di depan begitu banyak pemegang saham, terutama di depan kakeknya, wajah Lin Qingya langsung memerah, semerah apel matang yang menggoda.
"Brengsek! Ini sudah kedua kalinya aku mengambil inisiatif mencium dia!"
Lin Qingya bergumam pada dirinya sendiri, melirik sekilas ke arah Han Yu.
Saat ini, Han Yu tampak seperti seorang anak laki-laki yang telah melakukan kesalahan, dengan ekspresi malu-malu dan murung, tampak sedikit bodoh, tapi ada sesuatu yang cukup menggemaskan pada dirinya.
"Apa maksudmu dengan 'kesalahan diagnosis'?"
Dua menit kemudian, Lin Qingya yang mengambil inisiatif untuk berbicara dan memecah kesunyian.