Mango ice is very delicious.

Raja prajurit yang sudah pensiun, Han Yu, tidak pernah bermimpi bahwa hanya dengan pergi ke sebuah hotel untuk wawancara kerja sebagai pengawal akan berujung pada............

Han Yu merasa tidak berdaya, "Nona Lin, saya minta maaf......."

Lin Qingya merasa malu dan marah, "Maaf? Apakah minta maaf itu berguna? Berlutut untukku!"

Keesokan harinya, sebuah foto Nona Lin dari Korporasi Lin yang sedang berciuman mesra dengan seorang asing menyebar ke seluruh kota. Setiap jalan dan gang dipenuhi pembicaraan tentang bagaimana CEO Wanita Gunung Es hanyalah seorang munafik di depan umum, diam-diam menyimpan entah berapa banyak kekasih.

Di rapat dewan Korporasi Lin, para direktur bersatu untuk mendesaknya, menuntut pengunduran dirinya dari perusahaan karena kerusakan reputasi perusahaan yang disebabkan oleh Lin Qingya.

Demi kehormatannya sendiri dan reputasi Korporasi Lin, Lin Qingya menelepon nomor pria tersebut.

"Halo, Han Yu, ini aku, Lin Qingya."

"Temui aku di kantor catatan sipil dalam setengah jam, aku akan menikah denganmu!"

Dengan diagnosis medisnya di tangan, Han Yu berkata, "Maaf, tapi aku menolak!"


Perang Raja yang Tak Tertandingi dengan CEO Wanita Gunung Es

Area minuman swalayan di hotel biasanya terletak di sudut, dan karena jamuan belum dimulai, tak banyak orang di sekitar.


Han Yu hanya ingin minum santai dan berencana pergi setelah jamuan dimulai.


Tapi sebelum dia sempat menyeruput minuman, dia melihat mantan pacarnya dan pihak ketiga, Guo Zhenwei.


Melihat kedua individu itu berlutut di lantai, berbicara dengan cara yang sangat rendah hati kepadanya, Han Yu benar-benar tertegun.


Rasanya seperti matahari terbit dari barat!


Sebelumnya di pintu masuk, kedua orang ini berteriak menyuruhnya pergi, tapi hanya dalam beberapa menit mereka berlutut memohon pengampunan, meminta dia untuk melepaskan mereka. Memaafkan mereka?


Apakah ini semacam aksi berganti wajah?


Dia melihat sekeliling aula dan tidak disangka melihat sekretaris pribadi Lin Qingya, Yan, mengenakan kacamata berbingkai emas, kedua tangan bersilang, memandanginya dengan tajam.


Bab 52: Alih Kekuasaan Resmi?