"""
"Ding-a-ling…"
Tepat saat Song Jiaqi ragu apakah harus menggunakan senjata api atau tidak, nada dering cepat langsung terdengar dari kantongnya.
Dia mengeluarkan teleponnya dan melihat panggilan itu dari ayahnya, Song Zhifeng.
Dia segera menjawab telepon tersebut, "Halo, Ayah..."
Tapi sebelum Song Jiaqi dapat mengucapkan sepatah kata lagi, gelombang teguran dari Song Zhifeng meledak dari ujung telepon.
Perlu diketahui, meski Song Jiaqi sering membuat masalah di luar, ayahnya Song Zhifeng jarang memarahinya, dan ketika itu terjadi, biasanya dengan lembut. Tapi kali ini, Song Zhifeng hampir berteriak.
"Ayah, aku..."
Bibir Song Jiaqi membentuk kerutan, suaranya tercekik oleh rasa kesal.
"Menangis? Menangis untuk apa! Kamu hampir membuatku terbunuh!"