(POV Myra)
Pikiranku benar-benar kosong oleh apa yang sedang terjadi.
'Ap-a yang sedang terjadi? Ke-kenapa dia menciumku?'
Aku berjuang di dalam pelukannya, memukul dadanya yang kokoh dan menarik pakaiannya, tetapi dia bahkan tidak bergeming.
Reaksi-reaksi ku hanya semakin memanaskan apa yang terjadi di antara kami karena tangan yang memegang leherku mengangkat wajahku ke arahnya saat dia semakin memperdalam ciumannya, lebih seperti dia mencoba menyedot jiwaku keluar dari tubuhku. Perutku terasa mual oleh tindakannya, dia sangat kasar. Dalam usaha untuk membebaskan diri, aku menggigit bibir bawahnya dan kemudian rasa logam bercampur dengan air liur kami memenuhi mulutku. Ada darah.
Dia melepaskanku dari cengkeramannya dan mendengus, "Jika kau mencoba berteriak lagi, aku akan melakukan sesuatu yang jauh lebih buruk dari ini, jadi diam saja."