(Sudut Pandang Penulis)
Alaric dan Myra terus saling menatap tanpa ada di antara mereka yang mengucapkan sepatah kata pun. Percikan antara keduanya semakin intens saat mereka terus memandang ke dalam bola mata masing-masing, mencari sesuatu yang mendalam dalam diri orang lain.
Mata Alaric melirik ke tanda kecantikan yang menonjol di dekat mata kiri Myra, yang membuatnya terlihat seperti dewi penggoda yang ilahi, memikat hatinya. Gaun merahnya berkibar tertiup angin malam, memperlihatkan kaki rampingnya dari pakaian dengan belahan ganda itu dengan anggun.