Jangan panggil siapa pun masuk...

Davis dan Jessica tiba di pintu ruang kerja Elder Allen dalam diam. Lorong yang terang benderang dengan beberapa ruangan saling berhadapan.

Jessica perlahan mengetuk pintu. Sebuah suara lemah yang hampir tak terdengar menyelinap masuk mempersilakan mereka untuk masuk.

Jessica memegang gagang pintu dan mendorongnya dengan pelan, pintu terbuka dengan suara berderit. Ethan mendorong pintu lebih lebar saat dia mendorong kursi roda Davis masuk dan pintu tertutup dengan bunyi klik sementara Ethan tetap di luar.

Elder Allen duduk di belakang meja mahoni besar, temannya dan kepala pelayan Alfred berdiri di sampingnya dengan gelas air hangat di tangan saat dia membantu Elder Allen mengambil seteguk untuk melembapkan tenggorokan seraknya.

Mata Jessica menyapu ruangan saat dia mencatat tata letaknya. Ruang kerja yang meskipun diterangi dengan redup memancarkan suasana otoritas serta tradisi panjang yang dimiliki Allen family yang berpadu antara kecanggihan dan warisan.