George menegang saat melihat Desmond menghilang di ujung lorong tanpa menoleh ke belakang. Pengabaian dingin itu meninggalkan rasa pahit di mulutnya.
Dia berdiri terpaku di tempatnya, pikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan. Bagaimana mereka bisa begitu mudah membuangnya? Apakah dia bukan seorang menantu yang sah?
Putrinya hilang di bawah pengawasan mereka, namun mereka memperlakukannya tidak lebih dari sebuah gangguan.
Tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Ini bukan cara seharusnya semuanya berjalan.
Sebuah tawa pelan memecahkan pikirannya. George berbalik tajam, hanya untuk menemukan Alfred sedang menuruni tangga dengan langkah santai.
Bibir kepala pelayan itu melengkung dalam senyum samar, matanya berkilauan dengan pengamatan diam terhadap tindakan dan kata-kata George Brown.
Sejak saat George memasuki Rumah Allen, Alfred telah mengamatinya dengan cermat.