"""
Davis melirik Jessica dengan sudut matanya, bibirnya melengkung dengan senyum masam yang penuh pengertian. Ia sepenuhnya memahami implikasi dari kata-katanya.
"Baiklah," gumamnya, dengan kilatan hiburan di matanya. "Semua tergantung bagaimana kau ingin bermain."
Jessica mengangkat alis. "Kau serius? Davis Allen, seharusnya kaulah yang bermain, bukan aku. Jadi katakan—bagaimana kau ingin bermain?" Nada suaranya menggoda, tetapi matanya bersinar penuh minat.
Davis menghembuskan napas perlahan, ekspresinya menggelap. Setelah jeda singkat, ia menatap Jessica dengan alis terangkat. "Bisakah kau meminjamkan orang-orangmu kepadaku?"
Jessica tersenyum lebih dalam. "Dan apa yang akan aku dapatkan sebagai imbalan?" tanyanya menggoda.
Ethan telah keluar dari permainan sejak hilangnya dia, meninggalkan Davis dengan sumber daya terbatas untuk menangani krisis ini. Menggunakan orang-orang Jessica adalah pilihan terbaik. Ironi dari semuanya membuatnya terhibur.