Jessica merasa seperti terlahir kembali. Dengan bantuan tak terduga dari Davis, dia berhasil melewati badai emosi, mendapatkan kembali ketenangan yang selalu dikenal darinya.
Meski begitu, keputusannya tidak berubah—dia akan berbicara dengannya, terbuka, saat dia kembali. Itu adalah hal paling sedikit yang dia layak dapatkan. Semakin dia memikirkannya, semakin dia mengerti mengapa dia tidak menolak permintaannya untuk menjelaskan air matanya—karena dalam hati, dia ingin berbagi dengannya.
Masuk ke dalam mobilnya, dia mengambil beberapa barang penting yang dia tinggalkan saat Davis tiba sebelumnya. Kartu identitasnya, stetoskop, sebuah berkas yang dia terima dari Richard dan kotak kecil berisi bukti bahwa dia ingin bepergian—semuanya diletakkan dengan rapi di dalam ranselnya.