Belokan Tak Terduga 2

Jessica melirik jam di dinding dan menghela napas dalam-dalam. Waktu terus berjalan dengan cepat, tetapi suasana di ruangan itu terasa beku, tebal dengan ketegangan dan berat dengan emosi.

Kebenaran duduk di antara mereka seperti awan petir, menolak untuk berlalu dengan badai lain yang masih mengintai di belakang.

Mata Elliot tak lepas dari wajah Davis untuk beberapa saat sekarang. Dia duduk diam, mempelajari pria muda itu dengan seksama, seperti seseorang yang mencoba menghafal gambar yang telah lama hilang.

Setiap fitur menarik hatinya, sepenuhnya mengingatkannya pada apa yang telah hilang.

Ciri-ciri wajahnya jelas terdefinisi seperti miliknya—mata yang dalam dan tajam, hidung yang bangga, alis yang tebal.

Semakin dia melihat, semakin dia melihatnya—Siri, putrinya. Gadis kecilnya yang menghilang bertahun-tahun lalu dengan hanya bisikan di angin. Sekarang, putranya duduk di depannya. Cucu laki-lakinya.

Desahan lembut, patah keluar dari bibir Elliot.