Jessica dengan cepat menyelesaikan pengepakan terakhir bagasi mereka. Dia berdiri dan meregangkan badan ringan, menggulung bahunya dengan desahan lega.
Dia melihat sekeliling ruangan sekali lagi, matanya mencari-cari jika ada yang mungkin dia lupakan. Suara lembut gesekan kain adalah satu-satunya suara yang mengisi ruang yang tenang itu.
Davis telah memberitahunya bahwa perjalanan ini hanya akan berlangsung seminggu, jadi dia tidak melihat perlunya membawa terlalu banyak barang. Lagi pula, mereka bisa dengan mudah membeli apa pun yang penting saat mereka tiba di tujuan.
Dengan badai peristiwa terbaru, Jessica melihat perjalanan bisnis ini sebagai pelarian yang sangat dibutuhkan—kesempatan untuk bernapas dan mungkin menemukan kejernihan di tengah kekacauan.
Jessica akhirnya memutuskan untuk memperlakukan perjalanan bisnis ini seperti liburan singkat. Sudah lama sejak dia bepergian ke luar negeri, dan dia tahu dia butuh istirahat. Istirahat yang sebenarnya.