Bab 185: Bunga Matahari

Chantelle berjalan ke teras di lantai atas.

Sebuah angin tiba-tiba menyapu wajahnya, membuat matanya menyipit reflek.

Saat dia membuka kembali matanya, dia melihat hamparan bunga di depannya.

Kesedihannya langsung memudar.

Bunga matahari! Betapa pemandangan yang indah!

Daniel berjalan mendekati Chantelle, memegang seikat bunga matahari.

Pada saat itu, dia terlihat seperti malaikat yang pernah dia impikan enam tahun lalu.

Chantelle menatapnya, sedikit terpana.

"Bunga matahari ini…" dia bergumam.

"Aku membawakan ini untukmu. Apakah kamu suka?" tanya Daniel dengan lembut.

"Bagaimana kamu tahu aku suka bunga matahari?" Chantelle terlihat terkejut.

Lalu, dia mengarahkan pandangannya ke Kane.

Dia duduk dengan tenang di meja, mengawasi mereka.

Ketika dia memberikan tatapan curiga, Kane menggelengkan kepalanya segera.

Dia yakin dia belum memberitahu Daniel tentang bunga matahari itu.

Dia juga terkejut saat melihatnya sebelumnya.