Dio_Shinomiya

#TIME LOOP #MYSTERY #PSYCHOLOGICAL # THRILLER  #TAMAT

---

Kazuki Amamiya menjalani kehidupan biasa sebagai peneliti di pusat teknologi waktu hingga suatu hari ia terjebak dalam "Loop Zero"—siklus waktu yang tidak seharusnya ada. Setiap kali hari yang sama terulang, jejak realitas semakin rusak, dan ingatannya mulai terkikis. Di tengah kekacauan, ia menemukan pesan misterius bertuliskan "ΔT_777", sebuah kode yang tampaknya menjadi kunci untuk mengakhiri loop yang mustahil ini.

Bersama Rin Asagiri, rekan kerja yang cerdas namun menyimpan rahasia kelam, dan Shou Narukami, mantan insinyur jenius yang terobsesi pada teori konspirasi, Kazuki memulai pencarian jawaban di balik anomali ini. Mereka segera menyadari bahwa loop ini bukan kecelakaan—melainkan efek samping dari eksperimen terlarang yang menyentuh batas realitas.

Namun, Loop Zero adalah awal dari sesuatu yang jauh lebih besar. Jika mereka tidak memecahkan teka-teki sebelum mencapai loop ke-777, waktu akan runtuh, dan eksistensi mereka akan terhapus selamanya. Dalam dunia yang terus mengulang dirinya sendiri, Kazuki harus menemukan kebenaran tersembunyi sebelum waktu benar-benar habis.

Loop Zero: The Anomaly

Pintu ketiga terbuka dengan bunyi berderak pelan.

Kazuki berdiri di ambangnya, udara dingin menyelimuti tubuhnya seakan-akan ia baru saja membuka sesuatu yang seharusnya tetap terkunci.

Tidak ada lantai, tidak ada dinding, tidak ada langit-langit. Hanya kegelapan yang luas dan tak berujung, seperti sebuah kehampaan yang tidak seharusnya ada.

Namun, di tengahnya, ada seseorang.

Seorang gadis dengan rambut panjang.

Ia berdiri membelakangi Kazuki, tubuhnya sedikit bergoyang seperti bayangan di air yang tenang. Kazuki tidak bisa melihat wajahnya, tetapi ada sesuatu dalam siluetnya yang terasa sangat familiar.

Dan kenapa rasanya Kazuki seharusnya mengenalnya?

Kazuki melangkah masuk, dan seketika, gravitasi terasa berubah.

Dunia di belakangnya menghilang. Pintu yang tadi ada kini sudah lenyap, hanya menyisakan kehampaan di segala arah.

Kakinya masih menyentuh sesuatu—lantai tak terlihat yang seakan menyangga keberadaannya. Tapi setiap langkah yang ia ambil terasa aneh, seperti berjalan di dalam mimpi yang bisa runtuh kapan saja.

Ia pernah mendengar suara itu sebelumnya.

Tenggorokannya terasa kering saat ia mencoba memanggil gadis itu, tetapi kata-kata tersangkut di tenggorokannya. Sebelum ia bisa berkata apa pun, gadis itu mulai berbalik perlahan.

Kazuki melihat sekelibat wajahnya.

Bayangan-bayangan melintas di kepalanya.

Suara-suara bergema di dalam pikirannya, memecah realitas menjadi serpihan-serpihan kecil.

Kilasan masa lalu yang tidak ia ingat.

Potongan percakapan yang tidak pernah ia alami.

Gadis itu… ia seharusnya tahu siapa dia.

Tetapi sesuatu—atau seseorang—telah mencabut ingatannya.

Gadis itu mengulurkan tangannya ke arah Kazuki.

Namun, sebelum Kazuki bisa menjangkau tangannya—

Hanya ada suara gadis itu, berbisik lembut:

"Jika aku kembali… siapa yang akan menungguku di sana?"

Bayangan di Balik Gerbang