WebNovelsparks100.00%

Bab 1 Terseret kedalam dunia novel

Langit pagi di atas Kerajaan Blue Moon membiru kelabu, seperti langit yang ikut merasakan beban jiwa seorang raja muda. Di bawah bayangan megah Istana Dragonheart, Viktor Dragon VI berdiri tegak di tengah ruang tahta—dikelilingi sorak-sorai rakyat biasa, tatapan dingin bangsawan, dan kilauan emas yang menyelimuti setiap sudut istana.

Namun di balik wajah tenang itu, badai mengamuk di dalam dirinya.

> “Ini gila… ini dunia game *The Sword of Love Cuts Through the Darkness*... dan aku… aku berada di tubuh boss finalnya?!”

Viktor menarik napas perlahan, mencoba menjaga ekspresi netral. Dari semua kemungkinan reinkarnasi, kenapa harus ke dalam jiwa raja terakhir yang akan berubah menjadi monster?

Ia melihat refleksinya di lantai marmer putih. Tubuh tinggi, wajah tampan dengan mata biru tajam yang menyiratkan keteguhan. Tapi jiwanya tidak sama. Ia bukan Viktor yang dulu. Ia hanya seorang pemuda dari dunia lain yang tersesat.

Dan ia tahu betul apa yang akan terjadi jika ia mengikuti takdir asli karakter ini.

Kematian.

Pemberontakan.

Darah.

“Tidak,” bisiknya dalam hati. “Aku tidak akan menjadi dia. Aku hanya orang biasa dari dunia lain yang tersesat di tubuh seorang raja.”

Saat pikiran itu bergema, pintu besar dibuka. Seorang maid berambut putih masuk, sikapnya angkuh namun penuh penghormatan. Namun tatapan matanya menusuk—jelas sekali bahwa ia membenci Viktor.

Dan Viktor tahu alasannya.

Ingatan asing dari tubuh ini mengalir deras. Viktor yang lama bukanlah raja yang adil. Ia sombong, egois, dan suka menyakiti bawahannya. Termasuk sang maid. Ia diperlakukan layaknya alat, dipermalukan di depan umum, dan diabaikan begitu saja.

“Yang Mulia,” kata maid itu datar, “acara penobatan telah siap.”

Viktor mengangguk pelan, berusaha memperlihatkan ketenangan. Ia tahu ia harus menjaga topeng. Dunia ini tidak memiliki tempat bagi keraguan, apalagi kebingungan. Apalagi jika kau adalah seorang raja.

Ruangan penobatan penuh dengan bangsawan berselimut jubah emas, senyum palsu, dan tatapan curiga. Mereka bukan ingin menyaksikan sumpah seorang raja. Mereka ingin melihat apakah raja baru ini lemah atau kuat.

Di podium utama, Viktor membaca gulungan sumpah. Suaranya rendah namun tegas:

“Demi tanah ini dan seluruh jiwa yang menginjakkan kakinya di bumi Blue Moon, aku—Viktor Dragon VI—bersumpah untuk menjalankan tugasku sebagai raja. Aku akan menata ulang kerajaan ini. Hal-hal yang tidak penting akan kuhapus, dan mereka yang menyusahkan rakyat akan kugulingkan.”

Nada suaranya menggigit, membuat beberapa bangsawan mundur tanpa sadar. Bahkan pendeta yang meletakkan mahkota di kepalanya gemetar.

Namun Viktor tidak peduli.

“Aku akan memperbaiki kesalahanmu, Viktor. Tapi dengan caraku sendiri. Aku tidak bisa bercanda sekarang. Dunia ini… mungkin tidak akan memberiku kesempatan kedua.”

Setelah acara penobatan di Malam hari, pesta penobatan digelar. Musik lembut mengalun, anggur mengalir, dan tawa riang mengisi ruangan. Namun Viktor tetap diam di singgasana, matanya menyipit menatap para bangsawan.

Mereka membicarakan hal-hal yang tidak berguna.

Pesta terakhir di vila musim panas.

Kejayaan leluhur "berbicara."

Jubah desainer terbaru dari Istana Timur.

Omong kosong.

“Mereka tidak peduli pada nasif rakyat. Mereka hanya peduli pada status dan keangkuhan.”

Setelah pura-pura kelelahan, Viktor meninggalkan pesta. Ia memanggil Menteri Keuangan dan Petugas Pajak.

“Aku ingin laporan lengkap tentang pengeluaran dan pemasukan kerajaan. Buat dua salinan. Kirimkan satu ke ruang kerjaku sebelum matahari terbit besok.” Suaranya tenang, tapi tegas.

"Baik yang mulia"Wajah menteri langsung menegang. Tanpa banyak bicara, mereka buru-buru mengiyakan.

Setelah itu Viktor pergi keluar dari ruangan pesta itu.

"Benar-benar mebuat kaget saja si bajinga itu mentang-mentang sudah jadi raja sikapnya menjadi kasar sekali" ucap menteri tersebut dengan ekspresi marah.

"Sudah lah, tapi kenapa tidak ada tamu dari pihak kerajaan lain yang hadir ya'' ucapan seorang menteri yang lain.

"Oh jika itu mereka akan datang besok malam, wilayah kerjaan ini di kelilingi oleh pegunungan dan juga para bandit gunung juga sangat banyak jadi sangat sulit untuk bisa sampai ke sini tempat waktu" ucapan seorang lelaki berpakaian tuksedo, putih.

"Oh tuan Baron soulmate"

"Yo" lelaki yang bernama Baron itu merakul menteri keuangan itu "jadi kau tidak lupa kami untuk bayar bulan ini kan"

"Iya, aku tidak lupa" dengan wajah canggung dan tatapan panik dan penuh ketakutan, "aku sama sekali belum lupa."

"Bagus sekali, kau pasti tidak ingin tahu apa yang akan di lakukan oleh yang mulia jika tahu perbuatan mu kan"

Menteri itu tersenyum canggung dan berpikir *sial bukan seharusnya dia sudah mati apa yang di lakukan orang-orang bodoh itu.*

Baron membisikkan "aku tahu apa yang coba kau lakukan tapi untuk kali ini akan aku maaf kan" dia lalu menjauh "baik lah kalo begitu nikmati pestanya aku undur diri dulu."

"Rubah putih sialn dia masih hidup padahal aku sudah menyewa seorang assassin terbaik untuk membunuhnya'' dengan wajah kesal dan penuh dengan dendam.

"Tenang lah, Kita tidak bisa berbuat apa-apa sekarang"

"Aku tahu tapi tetap saja jika, infomasi tentang penggelapan uang itu ketahuan kepala Kita berdua bisa di gantung"

"Sudah ku bilang tenaga saja, lagi pula raja baru itu sangat tidak berguna kau sediri juga tahu kan dia itu seperti apa hasalkan diri nya senag kita akan baik-baik saja"

"Kau Benar juga, dia kan sama sekali tidak peduli dengan orang lain ya, hahaha"

"Tapi kamu juga jangan lupa untuk membuat laporan nya besok"

"Tenang itu semua aman" dengan suara tawa yang bergema di dalam ruangan pesta.

Begitu sampai di kamar, Viktor menjatuhkan tubuhnya ke kasur besar. Matanya tertutup perlahan.

Namun tidurnya tidak tenang.

Ia berada di tengah kabut tebal. Jeritan menggema. Cahaya pedang menyala-nyala. Lima sosok samar berdiri di hadapannya.

“Ini adalah akhir dari kejahatanmu, Viktor!” teriak salah satunya.

Tusukan menusuk dadanya. Darah mengucur. Sakit yang terasa nyata.

Viktor terbangun dengan teriakan tertahan. Keringat membasahi baju tidurnya.

"Aku... dibunuh... oleh mereka? Apakah ini takdir yang tak bisa diubah?"

Ia menggeleng cepat.

“Tidak. Aku bukan Viktor yang lalu. Aku bukan monster terakhir yang ditakdirkan mati.”

Setelah mentari pagi terbit Viktor berjalan menuju ruang kerja nya dia melihat sekeliling dan semua bahwa nya seperti ketakutan, aku sebenarnya tidak suka dengan tatapan mata mereka tapi seperti yang di katakan oleh seorang pengusaha dari negeri yang jauh, *lebih baik di takuti dari pada di cintai* aku harus tetap tenang dan jangan melakukan hal-hal yang mencurigakan Viktor melanjutkan berjalan sampai Di ruang kerja, laporan keuangan sudah menantinya.

Satu lembaran pertama membuatnya terbelalak.

“Pendapatan lebih dari seribu platinum per tahun?”

Itu mustahil. Mayoritas rakyat hidup sebagai petani. Tidak ada industri besar. Bagaimana mungkin?

Matanya turun ke bagian bawah.

> Usaha kerajaan: Perdagangan budak

> Dikelola oleh: Aliansi Bangsawan Barat

> Keuntungan bersih: 1.000 gold per bulan

Viktor diam.

Perbudakan.

Uang negara mengalir dari penderitaan manusia.

Ia mengepal tangannya. Ini adalah batas yang tidak bisa ia toleransi. Tapi ia juga tahu, jika ia bertindak gegabah, ia akan kehilangan segalanya. Militer, bangsawan, dan bahkan kekuasaannya bisa runtuh dalam sekejap.

“Jika aku membela budak, dan kemudian kehilangan tahta, mereka hanya akan menderita lebih lama…”

"Tidak jika aku cukup kuat tidak akan ada yang berani menentang ku" aku tersenyum sesaat dan segera menggelengkan kepalaku, "apa yang baru saja aku katakan, tapi tetap saja aku harus bertindak pertama-tama aku harus melatih aura ku lebih baik lagi."

Tiba-tiba suara ketukan pintu berbunyi" salam hormat saya yang mulia." Seorang pelayan lelaki tua yang membawa sepucuk surat, "ini surat untuk anda." Dia memberikan sebuah surat yang ia genggam.

Aku menerima surat nya, "baiklah kau boleh pergi sekarang."

Ia lalu membungkuk hormat lalu keluar dari ruangan kerja Viktor, Viktor lalu membuka surat tersebut dan melihat isinya, kurang lebih tentang kedatangan putri dari kerjaan Red sun dan tantangan pertunangan tersebut dia akan segera tiba besok.

Aku baru ingat ini adalah awal cerita dari game The sword of love cuts through the darkness.

To be continued...