Tidak Sabar Terlalu Lama

Dia hampir meleleh karena kata-katanya. Pipinya memerah saat dia merengut lembut. "Seperti itu aja." Dia terlalu malu untuk mengakui bahwa dia sebenarnya sudah menunggunya naik ke tempat tidur bersamanya.

Tapi dia masih gadis muda yang polos. Dia perlu menjaga citranya yang tertutup.

Saat Bai Qinghao melihat tunangan kecilnya yang sedang tersipu, mata dinginnya terselip senyuman.

Hanya Tuhan yang tahu betapa bahagianya dia mengetahui bahwa Fang Xinxin bersedia bersamanya.

Selama Fang Xinxin tidak menghindarinya, dia bersedia menunggu. Namun, dia tidak akan sanggup bersabar terlalu lama.

Bai Qinghao duduk di pinggir tempat tidur dan meraih pakaian luar Fang Xinxin. Dia membantunya duduk dan memakaikan pakaian itu padanya. "Berpakaian dengan benar dan pergi cuci muka. Ayo makan siang. Kamu bahkan belum sarapan. Kamu pasti lapar."

Fang Xinxin merasa sedikit menyesal. Mengapa dia tidak 'menyentuhnya' sebelum bangun?