Awalnya, Bai Qinghao tidak mau repot-repot menanggapi seorang pengamat. Namun, sekelompok besar mahasiswa Universitas Jing Hua telah berkumpul di sekitar. Dia tidak ingin Fang Xinxin menghadapi kesulitan di sekolah nantinya.
Oleh karena itu, dia mulai berbicara dengan nada yang rendah dan berat. "Tunangan saya tentu saja memiliki alasan sendiri untuk tidak mengunjungi Fang Lilan di rumah sakit. Tidak peduli di mana atau kapan, saya akan selalu percaya padanya."
Suaranya yang berat dan dingin menyampaikan janjinya dan kesungguhannya.
Mustahil meragukan kata-katanya.
Dia mengulurkan tangan dan dengan dominan memegang bahu Fang Xinxin yang kurus. Dia kemudian dengan tegas membawanya ke dalam pelukannya. "Apakah dia cukup baik untuk saya atau tidak, sejak awal, kami berdua saling memiliki. Itu terjadi ketika kami masih muda dan tetap demikian hingga sekarang. Dan akan menjadi seperti ini bahkan di masa depan."
"Wah, Dewa Bai Qinghao sangat keren!" seorang mahasiswi berseru.