Air mendidih dan uap naik dari panci. Lapisan kain dibentangkan dan bakpao putih besar dengan hati-hati diletakkan di atasnya. Bakpao itu dikukus dengan api besar dan segera diangkat dari panci.
Sore harinya, Ye Lulu mendapatkan keinginannya saat dia makan bakpao yang segar dan panas. Rasa bakpao itu sesuai dengan yang dia bayangkan. Kesegaran sayuran liar seolah membawa aroma tanah. Daging babi telah diasinkan dengan jahe, bawang putih, dan garam, dan tidak ada bau amis sama sekali. Ibu Rong pandai membuat bakpao. Ketika dia menggigit bakpao kukus, dia menemukan bahwa bakpao itu berair.
Bakpao dengan sayuran liar, daging babi, dan telur adalah yang terbaik!
Ye Lulu telah makan tiga bakpao besar, dan dia hampir menyamai Ibu Rong! Ibu Rong harus mengurus urusan di luar rumah dan ladang. Nafsu makannya memang besar. Namun, bagaimana Ye Lulu bisa makan sebanyak itu?!