Ye Lulu Juga Ingin Berbisnis

"Lalu bukankah itu akan menghabiskan banyak uang karena kita memiliki begitu banyak anak?"

"Makanan dan minuman, pakaian dan sepatu. Satu-satunya anak perempuan di keluarga kita bahkan lebih berharga. Bagaimana dengan perhiasan dan kain? Anak-anak juga makan banyak. Selain itu, jika keluarga kita mampu, haruskah kita membiarkan anak-anak belajar?"

"Belajar… belajar?" Ibu Rong kaget dan seluruh tubuhnya bergetar.

Dia tidak pernah memikirkan istilah ini yang tak seorang pun di pegunungan pedesaan berani berpikir.

Ye Lulu menurunkan suaranya. "Ya, kenapa tidak? Ibu tidak mengharapkan ini hanya karena tidak ada anak dari keluarga lain yang belajar di desa ini. Selalu ada sedikit cendekiawan di Kota Yuan kita juga. Namun, ini karena sebagian besar petani tidak memiliki uang lebih. Keluarga kita menghasilkan cukup uang dengan berbisnis, jadi kenapa kita tidak bisa membiarkan anak-anak belajar? Damao, Ermao, dan yang lainnya sudah pada usia belajar."

Ibu Rong terkejut.