Baik Lu Jueyu maupun Li Chenmo sudah terbiasa dengan sikap staf. Bagaimanapun, mereka yang bisa bekerja di toko pasokan milik negara pasti memiliki koneksi. Belum lagi gaji tinggi mereka, mereka bahkan kadang-kadang mendapatkan 'hadiah terima kasih' dari pelanggan. Oleh karena itu, adalah normal bagi mereka untuk bersikap bangga.
Lu Jueyu menakar beberapa permen maltosa, memasukkannya ke dalam dua kantong kertas minyak, kemudian pergi ke meja untuk menimbang dan membayar tagihan.
Melihat jumlahnya, Li Chenmo mengerutkan kening dan bertanya, "Jueyu, haruskah kita membeli lebih banyak? Saya rasa ini tidak cukup."
"Apakah kamu ingin memberikannya kepada beberapa orang sebagai hadiah?" tanya Lu Jueyu.
Li Chenmo menatap ekspresi bingungnya sebentar, dan mengingatkannya, "Bukankah kita seharusnya menyiapkan permen pernikahan?"