Meninggal Dunia

Ibu Jiao mengguncang tubuh Jiao Siyu dan berkata, "Siyu, bangun, sudah waktunya untuk minum obat. Ayo, jangan tidur lagi. Ibu salah. Bukankah kamu suka marah pada ibu? Selama kamu bangun, ibu akan mendengarkanmu."

"Siyu ah... bangunlah. Ibu mohon padamu, baik?"

Ibu Jiao terus mengguncang tubuh putrinya, mencoba membangunkannya. Tapi tidak peduli apa yang dia katakan atau bagaimana dia menguncangnya, putrinya tetap berbaring tak bergerak di tempat tidur. Melihat ekspresi lega di wajah putrinya dan senyuman kecil di wajahnya yang pucat, akhirnya Ibu Jiao menangis keras.

Setelah kehilangan putrinya, Ibu Jiao menyadari bahwa anak-anaknya sangat penting baginya. Pada saat ini, dia merasa seperti hatinya dipotong oleh pisau tumpul. Rasa sakitnya tak tertahankan. Dia tidak akan pernah melihat putrinya lagi.