Pada saat memikirkan kalimat ini, Qiao Dongliang menekan bibir tipisnya menjadi satu garis, mengamati Qiao Zijin. "Zijin, kenapa kamu begitu rajin hari ini? Aku ingat kalau kamu benci melakukan pekerjaan rumah."
"Ayah, kamu terlalu memandang tinggi padaku. Ayah yang membeli sarapan. Yang kulakukan hanya menata meja, tidak lebih. Jika Ayah menyuruhku mencuci piring, aku pasti tidak akan melakukannya. Ayah, Ayah tahu aku benci merendam tanganku dalam air."
"Begitukah?" Qiao Dongliang tidak mempercayainya, begitu juga dengan Qiao Nan.
Mungkin Ding Jiayi tidak diperlakukan seperti seorang ratu di keluarga Qiao, tetapi Qiao Zijin pastinya adalah putri di keluarga Qiao. Dia tidak hanya menolak melakukan pekerjaan rumah, tetapi juga bermalas-malasan setiap kali ada kesempatan.