Bab 225: Eliksir Janin Giok

Mengaum!

Di lembah, terdengar serangkaian teriakan histeris yang menyakitkan.

"Ugh ah..."

"Sangat sakit, sangat sakit..."

"Ye Heng, bertahanlah, Ye Heng..."

Di lembah.

Tanah di tempat Ye Heng berada telah benar-benar diratakan, tertutup jejak perjuangan, serta tak terhitung bekas cakar dari jari-jarinya.

Bahkan di batu yang keras, terdapat bekas cakar di mana-mana.

Sungguh menakutkan.

Sulit membayangkan penderitaan luar biasa yang telah dialaminya.

Darah Spiritual Empat Simbol dalam tubuh Ye Heng berubah dari merah gelap menjadi merah cerah, berkilauan seperti magma, dengan gelombang panas yang menyapu. Seluruh tubuhnya tampak terendam dalam magma; rasa sakit yang intens seolah-olah ribuan semut haus darah merayap di atasnya, menggerogoti dagingnya.

Rasa sakitnya sangat mendalam, menyayat hati dan jiwa.