Bab 449
Di depan Qinchuan berdiri sebuah stele abu-abu cokelat, permukaannya halus dan memancarkan kesederhanaan kuno tanpa prasasti, namun membawa rasa kekunoan yang abadi.
Di belakang stele terbentang lautan awan yang tak berujung. Mata Qinchuan meledak dengan cahaya menyala, berusaha menembus lautan awan, tetapi yang bertemu dengan pandangannya hanyalah kekacauan, mengingatkan pada dunia saat fajar, tidak tercemar oleh karma, dan tidak diguncang oleh keinginan duniawi.
Darah terus mengalir dari dasar stele, menyebar ke segala arah dan mewarnai seluruh gunung dengan merah.
"Tidak heran, air merah di Kolam Iblis di kaki gunung... Kolam itu pasti terhubung ke tempat ini!"
"Mungkinkah ada sesuatu yang menakutkan tertindas di bawah Puncak Iblis ini!?"