Pasukan-pasukan yang bertempur, masing-masing berjumlah satu juta, gemetar, karena Ahli Super muda, yang sama hebatnya dengan para marshal dari kedua pasukan, kini tertusuk oleh Tombak Perang berwarna hitam pekat dari puluhan hingga ratusan li jauhnya, tertancap di tanah yang berwarna merah darah ini yang dibasahi oleh darah segar yang tak ada habisnya, tak bisa bergerak.
"Tidak, saya adalah penguasa yang tak terkalahkan dari Domain Canglan, saya belum memulai jalan sebagai Kaisar Manusia, saya tidak bisa dibunuh seperti ini." Ahli Super muda itu mengaum dengan tegas, dipenuhi dengan ketakutan.
Cahaya Ilahi yang cemerlang meledak dari puncak tengkoraknya, menembus langit, berdiri di antara langit dan bumi.