Tombak Ilahi menembus langit, setebal gunung dan menyerupai pilar raksasa yang menjulang di antara langit dan bumi, keberadaannya yang luar biasa meluap dan menggulung, mengintimidasi hati semua orang.
Seluruh kehampaan bergetar, seolah-olah akan runtuh sepenuhnya.
Aura ini terlalu menakjubkan, dan seseorang bisa samar-samar melihat helai-helai darah yang menyeramkan melilit Tombak Ilahi—bukan dari pemiliknya, tetapi dari mereka yang telah dibunuhnya. Setiap orang sehelai darah; ada puluhan ribu, yang memberi gambaran betapa banyak yang telah jatuh ke tangan pemilik Tombak Ilahi, sosok yang kejam dan kuat.
Sebuah Grup Pedagang besar, terdiri dari puluhan ribu, terhenti di perjalanan mereka, sepenuhnya dilarang lewat. Aura yang memukau itu mengguncang hati.
Dari dalam Kelompok Tentara Bayaran, sosok melesat keluar. Tinggi dan kekar, keberadaannya juga besar dan kuat, mampu menahan tekanan yang dilepaskan oleh Tombak Ilahi.