Old Ghost

Pada usia sebelas tahun, jiwa pemuda Ye Xuan melakukan perjalanan waktu ke Era Mitos yang jauh, menjadi monster Abadi yang keluar dari Tanah Pemakaman Kaisar, mempengaruhi satu era demi era berikutnya. Namun di belakang Ye Xuan, ada kekuatan tak terlihat yang memanipulasi segalanya. Berjuang untuk mengendalikan nasibnya, Ye Xuan mengerahkan segala cara, tetapi saat ia hampir mencapai keberhasilan, ia dikhianati oleh murid dan istrinya, menyebabkan jiwanya tertidur selama sembilan puluh ribu tahun.

Ketika Ye Xuan terbangun, ia menemukan dirinya kembali dalam tubuhnya sendiri dan telah menjadi menantu dari Sekte Kaisar Abadi, diperlakukan oleh orang lain sebagai orang bodoh. Ceritanya dimulai dari sini.

Jiwa Kaisar Abadi, kembali dalam semalam.

Sejak saat itu, seorang kaisar bangkit sebagai menantu, menandai mitos tak terkalahkan yang mendominasi sepanjang masa!

Versi sederhana: Menantu bodoh, jiwa kembali, bangkit dalam satu pagi, tak terkalahkan sepanjang masa.

Versi pamer: "Aku tak terkalahkan; lakukan sesukamu." — Ye Xuan.

Versi meme: Tahun itu, dengan tangan di saku, aku tak punya lawan.

Menantu Legendaris Kaisar

"Empat Penatua dari Tanah Suci Luotian ada di tangan kami. Dalam tiga hari, serahkan sepuluh Tambang Batu Roh dan lima Ladang Ramuan; jika tidak, setelah tiga hari, kami akan mengeksekusi mereka lagi."


Wu Jingshan naik ke langit dan mengumumkan dengan otoritas yang dipenuhi dengan mana. Setelah berbicara, nadanya berubah saat dia merapatkan tangannya kepada kerumunan yang mengelilinginya:


"Saya berharap para Daois di sini 'sebagai tamu' dapat menyampaikan pesan ini, agar kabar ini dapat mencapai telinga Tanah Suci Luotian lebih cepat."


Kata-katanya langsung mengejutkan kekuatan 'sebagai tamu' di sekitarnya.


Empat Penatua Agung terkemuka dari Tanah Suci Luotian dengan puluhan ribu pejuang kuat, dan bahkan dengan Senjata Mistis Dao Suci, telah dikalahkan dengan begitu telak?!


Kapan Sekte Kaisar Abadi mendapatkan kekuatan sebesar ini?


Sesaat, pasukan di sekitarnya sedikit panik.


Bab 54: Dua Tamparan, Kebenaran Masa Lalu