Old Ghost

Pada usia sebelas tahun, jiwa pemuda Ye Xuan melakukan perjalanan waktu ke Era Mitos yang jauh, menjadi monster Abadi yang keluar dari Tanah Pemakaman Kaisar, mempengaruhi satu era demi era berikutnya. Namun di belakang Ye Xuan, ada kekuatan tak terlihat yang memanipulasi segalanya. Berjuang untuk mengendalikan nasibnya, Ye Xuan mengerahkan segala cara, tetapi saat ia hampir mencapai keberhasilan, ia dikhianati oleh murid dan istrinya, menyebabkan jiwanya tertidur selama sembilan puluh ribu tahun.

Ketika Ye Xuan terbangun, ia menemukan dirinya kembali dalam tubuhnya sendiri dan telah menjadi menantu dari Sekte Kaisar Abadi, diperlakukan oleh orang lain sebagai orang bodoh. Ceritanya dimulai dari sini.

Jiwa Kaisar Abadi, kembali dalam semalam.

Sejak saat itu, seorang kaisar bangkit sebagai menantu, menandai mitos tak terkalahkan yang mendominasi sepanjang masa!

Versi sederhana: Menantu bodoh, jiwa kembali, bangkit dalam satu pagi, tak terkalahkan sepanjang masa.

Versi pamer: "Aku tak terkalahkan; lakukan sesukamu." — Ye Xuan.

Versi meme: Tahun itu, dengan tangan di saku, aku tak punya lawan.

Menantu Legendaris Kaisar

"Ayah, bolehkah aku mengirim seseorang untuk mengurus mereka?"


Jiang Xiaotang tiba di sisi Jiang Tiannan, ekspresinya jelek.


Berdiri di samping, Jiang Yin juga melihat ke arah Jiang Tiannan.


Hari ini memang hari yang memalukan bagi Keluarga Jiang!


Jiang Tiannan duduk di sana, wajahnya pucat, dan melirik Jiang Xiaotang sebelum dengan tenang berkata, "Apakah ide untuk Pil Darah Kekerasan itu milikmu atau saudara lelaki tertuamu?"


Mendengar hal ini, Jiang Xiaotang segera menundukkan kepalanya dan tidak berkata apa-apa.


Jiang Tiannan menarik pandangannya dan berbicara perlahan, "Walaupun aku sangat menghargai reputasiku, reputasi tidak pernah didapatkan dengan cara seperti ini. Kali ini, kita yang salah."


Setelah berbicara, Jiang Tiannan menghela napas panjang, matanya dalam dengan pikiran.


Zhou Youwei, bagaimanapun, adalah cucunya. Jika mereka tidak memutuskan hubungan mereka, kebanggaan hari ini masih miliknya.


Bab 78: Musuh dalam Bayangan