Bab 41 Ayah dan Anak Mu Mencari Seorang Guru

Pada saat yang bersamaan, di sebuah villa di pinggiran Kota Lan.

Sang Pembunuh dan gurunya, Penatua Darah, duduk bersila saling berhadapan di salah satu kamar, dan dari penampilan mereka, tampaknya mereka sedang melakukan penyembuhan diri secara bersamaan.

Setelah beberapa waktu berlalu, baik guru maupun murid membuka mata mereka secara bersamaan.

Sang Pembunuh menghembuskan napas panjang dan keruh dari mulutnya, sedikit kekejaman muncul di wajahnya.

"Guru, saya sangat berterima kasih karena telah bertindak atas nama muridmu. Kalau tidak, hari ini, murid Anda mungkin sudah jatuh ke tangan pemuda itu."

"Hmph!"

Mendengar kata-kata Sang Pembunuh, Penatua Darah tidak bisa menahan diri untuk tidak mendengus dengan berat.