Bab 142: Naga Tidak Hidup Bersama dengan Ular (Pembaruan ke-2) (Silakan Favoritkan, Beri Tip, dan Rekomendasikan)

Seni "Pengorbanan Darah untuk Pedang" telah beredar di antara Sembilan Domain, namun bagi kebanyakan orang, itu tetap menjadi hal yang sangat misterius.

Melakukan pengorbanan darah untuk pedang, di mata orang awam, tampak seperti praktik demonic.

Namun seni pengorbanan pedang ini sebenarnya adalah bagian paling penting dari seni kuno pembuatan pedang, di mana darah yang dikorbankan adalah milik roh ilahi.

Semakin tinggi kualitas darah yang dikorbankan, semakin baik efeknya, dan semakin mulia darahnya, semakin baik hasil pengorbanannya.

Namun di antara darah bangsawan, tidak ada yang dapat dibandingkan dengan milik naga perang kuno; satu tetes darah Chu Fengmian pada dasarnya setara dengan satu tetes darah naga perang kuno yang sesungguhnya.

Saat memurnikan Pedang Api Merah, ujung pedang segera menjadi jauh lebih tajam.

Chu Fengmian mengambil Pedang Api Merah; dengan sekali ayun, api di dalamnya berubah menjadi warna emas api naga.